Author : @cho_yuri1303
Judul : Sarang
Cast : Kyuhyun, Yuri, Min Ah, Siwon
Pagi ini Yuri sedang
mempersiapkan cake ulang tahun pesanan temannya. Ia dibantu oleh Min Ah
sahabatnya yang juga tinggal satu apartemen dengannya. Tangannya cekatan mengoleskan
buttercream untuk melapisi cake itu. Membentuk buttercream dengan bentuk mawar
disudut kanan atas dan seolah pipingnya menari – nari diatas cake. Yuri paling
ahli untuk urusan seperti ini. Walaupun masih semester 3, Yuri sudah berani
menerima pesanan kue maupun masakan. lumayan, hasilnya bisa untuk biaya hidup
di Seoul. Sudah 5 bulan ini Yuri menekuni pekerjaan ini. Tentunya dibantu oleh
sahabatnya Choi Min Ah. Hasil dari penjualan mereka bagi berdua. Choi Min Ah
berasal dari Incheon. Sebuah kota utama dan pelabuhan utama di pesisir barat
Korea Selatan. Min Ah satu angkatan dan satu universitas dengan Yuri. Bedanya,
Min Ah jurusan Kimia. Sedangkan Yuri jurusan Culinary.
“Akhirnya selesai juga.”Ucap Yuri lega.
Cake berhias bunga mawar dari buttercream dan
foundan itu sudah jadi. Sekarang waktunya dia mengantar cake itu kepada
Taeyeon, teman sekampusnya yang memesan cake ulang tahun itu untuk kekasihnya,
Leeteuk.
“Yuri ah, kau kah yang akan mengantarnya
sendiri? Taeyeon tidak mengambilnya?” tanya Min Ah.
“Ne, aku sendiri yang akan mengantarnya.
Sekalian aku juga ingin belanja. Malam ini aku ingin membuat ramyeon.”
“Ramyeon? Aigoo, kau suka sekali dengan
Ramyeon.” Min Ah heran. Hampir satu bulan ini Yuri suka sekali membuat Ramyeon.
Memang Ramyeon buatan Yuri enak, tapi kalau hampir setiap hari makan Ramyeon,
bisa – bisa mabuk Ramyeon.
***
Taeyeon sedang membungkus
kado untuk Leeteuk ketika Yuri datang. Taeyeon menyambutnya gembira. “Yuri ah,
terima kasih. Cake ini cantik sekali. Aku sangat suka.” Taeyeon memuji Yuri.
“Ah itu sudah tugasku. Memberikan yang terbaik kepada konsumen. Tapi kenapa kau
lebih memilih desain cake dengan hiasan mawar? Kenapa tidak desain yang lain?
Leeteuk kan laki – laki.” Tanya Yuri penasaran.
Taeyeon tersenyum. Dia paham akan pertanyaan
itu. Kenapa ia memesan cake berhias mawar bukannya hiasan yang lain.
“Itu karena Teukie oppa telah memberiku 100
mawar disaat 100 hari kita menjalin kasih. Aku pikir, aku juga ingin memberi
mawar untuknya. Tapi bukan bunga mawar. Dia kan laki – laki, jadi lebih baik
aku beri dia mawar dalam bentuk cake ini. Astaga indah sekali.”
Yuri mengerti. Ya, 100 hari pacaran saja Teuki
oppa sudah memberi Taeyeon 100 bunga mawar. Kenapa tidak membaca doa saja,
seperti orang meninggal saja ada peringatan 100 hari mereka jadian. Tapi memang
Taeyeon dan Teukie pasangan yang serasi. Mereka sama – sama dewasa.
Taeyeon mengajak Yuri untuk hadir di acara
ulang tahun Leeteuk. Awalnya Yuri enggan, tapi karena tidak enak juga menolak
ajakan teman, jadi dia putuskan untuk ikut. Sebenarnya dia juga ingin mengajak
Min Ah, tapi hari ini dia kuliah sampai sore.
“Taeyeon, acaranya dimana?” tanya Yuri
penasaran.
“Ini kejutan untuk Teukie. Tidak ada acara
khusus. Tempatnya di apartemennya.Dia tidak tahu.” Ujar Taeyeon dengan
sumringah.
Mobil Taeyeon melesat menuju
Apartemen mewah. Yuri terkagum – kagum. Dia memang tinggal di apartemen, tapi
tidak semewah ini. Mereka berdua menuju lantai 11 dimana Teuki tinggal. Taeyeon
beberapa kali mengontak teman – teman Teukie yang memang juga tinggal disitu.
Tampaknya acaranya akan lancar.
“Ini dia. Ini tempatnya.”
Taeyeon memencet bell. Kemudian seorang laki –
laki tinggi berkulit putih membukakan pintu.
“Annyeong.” Ucap Taeyeon.
“Annyeon...!Masuklah. Dia sedang dikamar.”Ucap
pria itu.
Taeyeon mengajak Yuri masuk. Yuri tampak
canggung karena didalamnya ada 9 laki – laki yang ia belum tahu sebelumnnya
kecuali Teukie yang sekarang berada dikamar.
“Taeyeon, kenapa banyak sekali yang tinggal
disini?” Tanya Yuri setengah berbisik kepada Taeyeon.
“itu karena Apartemen ini adalah tempat tinggal
mereka. ada 10 orang yang tinggal disini. Awalnya 13. Mereka menempati lantai
11 dan 12. Tapi yang satu kembali ke China, yang satu sibuk mengejar karier di
dunia akting, dan satunya lagi sedang wamil.”
Arasso. Yuri mengerti. Jadi mereka ramai –
ramai menyewa apartemen ini. banyak sekali. Tapi sepertinya mereka kompak. Tak
ada hawa permusuhan diruangan ini. Semua terasa damai.
Taeyeon menuju kamar Teukie secara diam – diam
diikuti Yuri dibelakangnya dan tentunya 9 pria yang belum Yuri kenal.
Tok tok tok
Taeyeon mengetuk pintu tanpa mengatakan apapun.
“Ya sebentar”. Terdengar suara didalam. Itu suara Teukie oppa. Teukie oppa
membuka pintu dan...
“Saengil Chukahamnida..!!!” sontak semua
mengucapkan kata tersebut. Teukie tampak kaget sekaligus senang. “Saengil
Chukahamnida Uri oppa”. Ucap taeyeon sambil memeluk kekasihnya itu. Teukie oppa
tersenyum sehingga lesung pipinya semakin terlihat.“Gomawo Sayang, neomu neomu
gomawo.”
Semua teman – teman Teukie memberi selamat satu
persatu. Kemudian yang terakhir baru Yuri. Mereka merayakan ulang tahun Teukie
secara sederhana. Memotong kue ulang tahun, makan dan bercanda ria hingga sore
hari.
“Kyuhyun ah, kau seharusnya belajar masak
dengan Yuri.” Teukie tiba – tiba melontarkan kata – kata demikian yang membuat
Yuri bingung.
“Memangnya kenapa?” Tanya Yuri bingung.
Teukie mendecak. “Dia ini tidak bisa masak tapi
makannya rakus sekali.”Ucap Teukie sambil menunjuk Kyuhyun yang duduk depannya.
Kyuhyun agak kesal mendengar kata itu. Diapun membela diri.”Hyung, bukankah
wajar jika seorang laki – laki tidak bisa masak?” Hyung? Oh jadi anak yang
bernama Kyuhyun itu usianya dibawah Teukie oppa? Batin Yuri.
“Sudahlah magnae, akui sajalah kalau kau tidak
bisa masak. Buktinya walaupun laki – laki Ryeowook juga bisa masak kan?”
seloroh Donghae yang duduk disebelahnya. Lagi – lagi Yuri baru tahu kalau
Kyuhyun adalah magnae diantara mereka. Kyuhyun semakin sebal. Kyuhyun memasang
muka sebal disepanjang sisa acara itu.
****
Pesta sederhana itu berakhir. Yuri bersiap
untuk pulang. Taeyeon masih tinggal dii apartemen Teukie karena mereka akan
keluar sebentar lagi. 9 pria yang ada di apartemen itupun sebagian masih ada
yang didalam dan yang lainnya entah kemana. Yuri juga sudah mulai tahu nama –
nama mereka dari percakapan pesta tadi. Yuri berpamitan kepada Teukie dan
Taeyeon. “Baiklah, aku pulang dulu.” Kata Yuri.
“Ah tunggu..!” Teukie menahan Yuri yang sudah
akan melangkah keluar.
“Kyu, antarkan Yuri pulang.”Perintah Teukie
kepada Kyuhyun yang pada waktu itu sudah bergulat dengan game.
“Aigo Hyung, aku sedang main game. Yang lain
sajalah.”Ucap Kyuhyun tanpa mempedulikan Teukie dan terus bermain game.
“Kyu, aku bilang antarkan Yuri..!!” Kali ini
ucapan Teukie agak tegas.
“Sudahlah oppa, aku bisa pulang sendiri.
Lagipula aku juga akan kesuatu tempat.” Yuri merasa tidak enak.
“Sudahlah Yuri, biar Kyuhyun yang mengantarmu.
Lagipula dia juga tidak sibuk. Hanya main game saja akan membuatnya seperti
anak autis yang tidak peduli sekitarnya dan mempedulikan dunianya sendiri.”
Teukie berbicara panjang lebar dan akhirnya
Kyuhyun menyerah. Dia meletakkan stick gamenya begitu saja dilantai yang
kemudian disamber oleh Heechul yang dari tadi hanya menonton permainan game
Kyuhyun.
“Arasso, baiklah. Aku akan antarkan dia.”
“Ah, syukurlah kau mau.” Teukie lega akhirnya
Kyuhyun mau mengantar Yuri pulang.
***
Sepanjang perjalanan Kyuhyun dan Yuri tak
bicara. Mereka sama – sama diam. Yuri ingin membuka pembicaraan tetapi
sepertinya mood Kyuhyun masih sebal. Jadi dia diam saja. Ah! Yuri teringat. Dia
akan belanja kesebuah supermarket sebelum sampai rumah. Bagaimana ini?
Batinnya. Yuri ragu untuk mengatakan kepada Kyuhyun kalau dia ingin berhenti
disebuah supermarket dan Kyuhyun tak perlu mengantarnya sampai apartemen.
“Kyuhyun ssi, aku ingin ke supermarket. Didepan
ada sebuah supermarket, kau turunkan aku disana saja. Tak perlu mengantarkan
aku pulang ke apartemen.” Kyuhyun hanya diam. Sepertinya dia tidak menghiraukan
ucapan Yuri. Tiba – tiba Kyuhyun menambah kecepatan mobilnya dan berhenti
secara mendadak disebuah supermarket. Mengagetkan Yuri. Dia segera membuka
pintu mobil. “Gomawo Kyuhyun ssi, telah mengantarku. “ Yuri segera masuk ke
supermarket.
Yuri mengambil keranjang belanja dan mulai
berburu bahan – bahan makanan yang ia perlukan. Dia segera menuju tempat jenis
– jenis mie. Dia mengambil mie yang biasa digunakan untuk membuat ramyeon.
Setelah mendapatkannya, dia membeli bahan – bahan makanan lainnya untuk
persediaan. Setelah dirasa cukup, ia segera membayar ke kasir dan segera
pulang.
Mobil Kyuhyun melesat dan berhenti dihadapannya
ketika Yuri baru saja keluar dari supermarket. Iya sangat kaget. Pintu mobil
terbuka. “Naiklah, akan aku antar kau sampai apartemenmu.”Kata Kyuhyun dengan
wajah sebalnya.
“Kukira kau sudah pulang dari tadi. “ Yuri
masih kaget. Dikira Kyuhyun sudah pergi setelah ia turun dari mobilnya tadi.
“Cepat naiklah dan aku akan mengantarmu. jangan
berdiri saja disana!”
Yuri tidak punya pilihan. Ia masuk ke mobil.
Mobil mereka segera melesat menuju apartemen Yuri. Sepanjang perjalanan lagi – lagi Kyuhyun diam
dengan sifat acuhnya. Perjalanan kembali kaku. tak ada pembicaraan sama sekali.Yuri
juga memilih diam saja daripada mengajak Kyuhyun berbicara yang nantinya malah
tidak direspon Kyuhyun.
“Kau belanja apa?” tiba – tiba Kyuhyun bertanya
tanpa memandang Yuri.
“Mwo?” Yuri terkejut.
“Kau ini, cantik – cantik tuli. Aku bertanya
kau belanja apa?” Kyuhyun mengulang ucapannya.
“eh tidak, aku hanya belanja bahan makanan
untuk membuat Ramyeon.” Jawab Yuri.
“Ramyeon??” Kyuhyun membeo.
Yuri mengangguk. “kenapa? Kau suka ramyeon?”
tanya Yuri
Lagi – lagi Kyuhyun tidak menjawab. Dia terus
memperhatikan jalan sementara Yuri tersenyum. Laki – laki disampingnya ini jaim
sekali. Berlagak sok cuek. Yuri memperhatikan wajah Kyuhyun dari samping.
Bibirnya. Bibir laki – laki ini walaupun sedang tidak tersenyum tapi kelihatan
tersenyum. Kulitnya juga putih bersih tapi ada sedikit bekas jerawat yang
tumbuh dipipinya.matanya sipit. Ya, seperti kebanyakan orang Korea. Dia juga
tinggi. ah kau tampan sekali tapi sifatmu keterlaluan. Batin Yuri.
“Kenapa kau terus memperhatikanku seperti itu?
Kau menyukaiku?” Tanya Kyuhyun tiba – tiba.
“Apa?” sontak Yuri kaget. Sepertinya mukanya
kali ini memerah. Memang benar daritadi dia memperhatikan Kyuhyun. Menyukainya?
Mungkin.
“Ah tidak, aku hanya..” belum selesai berbicara
Kyuhyun langsung memotongnya. “Akui sajalah. Aku ini memang pria penuh
pesona.”Ucapnya dengan percaya diri.
Yuri mendecak. “Dasar Kau!” Yuri kesal. Tapi Kyuhyun
malah tersenyum.
Mobil mereka berhenti didepan sebuah apartemen.
Yuri membuka pintu mobil dan keluar. “Kau tidak ingin makan ramen bersama
kami?”
“Kami?” tanya Kyuhyun penasaran? “Dengan
keluargamu?” Tanya kyuhyun lagi.
“Astaga tidak. Dengan temanku seapartemen.”
Jawab Yuri.
“Laki – laki?” Tanya Kyuhyun.
“Perempuan. Ayolah kau sudah mengantarku
belanja hingga sampai apartemen, anggap saja tawaran ini untuk membayar rasa
terima kasihku padamu.” Yuri tersenyum.
“Ah tidak perlu berterima kasih seperti itu.”
Kyuhyun terlihat malu.
“Ayolah.” Ajak Yuri.
Akhirnya Kyuhyun mengiyakan ajakan Yuri. Mereka
berdua masuk kedalam apartemen. Yuri memencet lantai 5 dan liftpun melesat
cepat menuju lantai 5. Setelah sampai dilantai 5 terdengar bunyi dentingan lembut dan pintu Lift
terbuka. mereka segera menuju pintu 133. Yuri memencet bell dan pintu segera
terbuka. rupanya Min Ah sudah pulang.
Yuri mempersilahkan Kyuhyun masuk dan
mempersilahkannya duduk di ruang tamu yang tidak ada sekat dengan ruang dapur
itu. Kyuhyun memandang sekeliling ruangan itu. Ruang tamu dan dapur tak ada
sekat. Didekat dapur ada meja makan kecil dengan empat kursi. Apartemen yang
minimalis sekali. Pandangannya tertuju pada beberapa foto yang ditempel
didinding yang ditempel pada sebuah foam yang dilapisi kertas berwarna biru
safir. Kyuhyun beranjak dari tempat duduknya dan melihat foto – foto itu. Foto
– foto Yuri sewaktu di Indonesia dan di Korea. “Ini fotomu?” Tanya Kyuhyun
kepada Yuri yang sudah mulai memasak didapur. “Oh itu, iya itu foto kami. “
Sahutnya.
“Chingu, kau mengenalnya dari mana? Siapa
namanya?” Min Ah penasaran dengan pria yang baru saja diajak Yuri keapartemen
mereka. tak biasanya Yuri mengajak pria kecuali temannya yang Min Ah tentu
sudah kenal. Tetapi kali ini Min Ah tidak kenal dan belum pernah melihatnya
sebelumnya.
“Dia teman Teukie oppa.” Yuri menjelaskan
panjang lebar saat perkenalannya dengan Kyuhyun tadi di acara ulang tahun
Leeteuk dengan bahasa Indonesia yang tentu Min Ah mengerti karena Yuri selalu
mengajarinya bahasa Indonesia dan akhirnya mereka sering berbicara bahasa
Indonesia.
Kyuhyun masih menatap foto – foto tadi. Disitu
ada foto sewaktu Yuri masih SMA. Memakai seragam putih abu – abu dan berpose
bersama teman – temannya, foto bersama keluarganya, foto – foto bersam Min Ah
dan teman – teman barunya di Korea dan foto – foto saat Yuri sibuk praktek di
dapur kampusnya.
“Yuri ssi, kau sepertinya bukan orang Korea.”
Kyuhyun melihat foto Yuri semasa SMAnya.
“Memang.” Sahut Yuri dari dapur.
“Lalu kau darimana?” tanya Kyuhyun lagi.
“Nantilah aku jelaskan. Sekarang saatnya makan.
jja, ini dia ramyeon sudah matang.
Kemarilah jangan pandangi foto – fotoku seperti itu.”
Ramyeon sudah matang. Kimchi juga tersaji di
meja itu. Tak lupa lauk pauk tambahan lainnya. Mereka bertiga duduk dan Yuri
mengambilkan semangkuk ramyeon untuk Kyuhyun yang duduk didepannya. “Kyu, ini
untukmu. Makanlah.”
Kyuhyun makan ramyeon dengan lahap. Sampai –
sampai pipinya terlihat menggelembung. Dia terus memasukkan ramyeon tanpa
menunggu ramyeon yang dimulutnya terkunyah habis. “Kyu, kunyahlah dahulu yang
didalam mulutmu hingga habis baru kau memasukkan ramyeon lagi. Mulutmu terlalu
penuh dengan makanan.” Kata Yuri yang dari tadi memperhatikan Kyuhyun makan.
“hmm. Mianhe.” Kyuhyun berhenti memasukkan
makanan kedalam mulutnya dan mengunyah makanan yang ada didalam mulutnya.
“ramyeon buatanmu sungguh enak.” Puji Kyuhyun.
Makan malam usai. Kyuhyun sudah pulang dengan
kata terakhir ‘Terima kasih atas makan malamnya. Ramnyeon buatanmu sungguh
enak.’
Yuri merebahkan tubuhnya diatas kasur. Otaknya
seolah memutar kejadian di apartemen ulang tahun Leeteuk saat pertama melihat
kyuhyun yang waktu itu membukakan pintu. Mempersilahkan mereka masuk. yuri
sudah memperhatikan Kyuhyun sejak saat itu. Tapi yang berbasa - basi dengannya
hanya Donghae dan Eunhyuk yang memang sangat easy going. Kalau bukan karena
Leeteuk, dia bahkan tidak akan kenal dengan Kyuhyun. Bahkan bisa memasakkan
ramyeon untuknya malam ini sungguh diluar dugaan. Sepertinya sekarang dihati Yuri
sedang tumbuh taman bunga yang sangat luas sekali.
***
Matahari sudah bertengger
diatas langit. Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Yuri dan Min Ah sudah siap
untuk berangkat kuliah. Pagi ini mereka masuk pukul 8 pagi. Mereka berdua biasa
jalan kaki jika berangkat kuliah karena jarak kampus dan apartemen sangat
dekat. Mereka berpisah didepan gerbang universitas. Min Ah menuju ke gedung
fakultas Sains yang berada digedung barat sementara Yuri berjalan lurus
melewati gedung rektorat dan menuju gedung Culinary. Mata kuliah bakery telah
menunggunya. Dia segera menuju ruang bakery dan tentunya mengganti pakaiannya
dengan baju praktek ala baker yang ada disalah satu serial di TV yang sangat
Yuri sukai.
Sementara Min Ah pagi ini mendapatkan mata
kuliah Fisika yang kabarnya asisten dosennya galak sekali. Min Ah sudah
mempersiapkan diri matang – matang jika memang rumor yang beredar itu benar.
Yaitu Asisten Dosen mata kuliah Fisika memang galak. Min Ah yang dari tadi
berada didalam kelas dikagetkan dengan teman – temannya yang awalnya ada diluar
berbondong – bondong masuk ke dalam. ‘Ah pasti asisten dosen sudah datang’ kata
Min Ah dalam hati. Dan benar. Seorang laki – laki tinggi, putih, mempunyai
garis wajah yang tegas masuk kedalam kelas dengan membawa beberapa buku ditangan
kirinya. Sementara tangan kanannya membawatas yang sepertinya berisi laptop.
“Annyeong Haseyo”. Ucap pria itu tegas.
“Annyeong haseyo.”Balas semua mahasiswa.
Untuk beberapa saat kelas hening. Semua diam.
Tak ada yang berani membuat suara kecuali deruan napas dan detak jantung dari
setiap mahasiswa. Sunny yang biasanya sibuk dengan kacanya juga diam, tak
terkecuali dengan Min Ho yang sibuk menata rambutnya setiap hari juga ikut
diam.
“Siapa ketua kelas disini?” Suara laki – laki
itu mengagetkan semua mahasiswa yang secara tiba – tiba bertanya.
“Saya, songsaenim.” Jawab Onew sambil
mengangkat tangan kanannya dengan ragu – ragu.
“Oh kau!” Onew sangar gugup. Biasanya dia tak
pernah seperti ini walaupun dipanggil oleh dosen yang baru mengajar kelasnya.
“Astaga, rambutnya seperti sendok nasi. Mencuat
keatas. Berapa jam dia membentuk agar seperti itu?” bisik Min Ah kepada Sunny
yang duduk disebelahnya.
“Dia menggunakan sedikit hairspray agar rambutnya
tetap terlihat rapi. Anginpun tak akan bisa merusak pertahanan rambutnya.”Balas
Sunny dengan berbisik.
“Pertahanan? Kau pikir seperti pertahanan
tentara didaerah perbatasan?”
“Hei kau!” Laki – laki itu menunjuk Min Ah.
“apa yang kau bicarakan? Perbatasan apa?”
Min Ah ketakutan. “Ah tidak songsaenim, aku
hanya berkata perbatasan korea selatan dan korea utara harus dijaga
ketat.i..iya benar.”Perkataan Min Ah sontak membuat seisi ruangan tertawa
termasuk laki – laki itu. ah tidak kali ini Min Ah bisa melihat laki – laki itu
mempunyai lesung pipit. Tampan sekali. Benar – benar tampan.
“Sepertinya kau sangat peduli dengan negara
kita?”
Wajah Min Ah merah padam. Dia malu sekali.
Sunny yang duduk disebelahnyapun masih terkikik mendengar perkataan Min Ah
tadi.
“Duduklah.. aishh.. mahasiswa sekarang.”Ucap
laki – laki itu yang sekarang kesan galaknya terkurangi.
“Jwesonghamnida songsaenim, tadi songsaenim
belum memberitahu nama songsaenim.” Onew memberanikan diri untuk bertanya.
“Oh maaf, saya lupa. Perkenalkan nama saya Choi
Siwon. Saya asisten dosen mata kuliah Fisika. Karena jadwal mata kuliah Kang Ho
Dong songsaenim masih berbenturan dengan kelas lain, jadi saya diutus untuk
mengajar kelas ini.”
***
Yuri selesai praktek pukul 3 sore. Malam ini
sepertinya ia dan Min Ah akan mabuk roti. Betapa tidak, kali ini memang Yuri
praktek roti banyak. Walaupun sudah dibagi dengan teman – teman sekelasnya
tetap saja rotinya masih sisa banyak. Ada roti tawar, roti dengan aneka isi dan
jenis roti lainnya. Dia keluar dari gedung fakultas culinary dengan membawa
satu box makanan yang berukuran cukup besar yang berisi roti dan tangan kirinya
memegang buku – buku kuliah. “Aissshh..!! berat sekali.”
Clakson sebuah mobil mengagetkan Yuri ketika
dirinya hendak menyeberangi jalan menuju gerbang kampus. Yuri tersentak kaget.
Dia berhenti dipinggir. Sebuah mobil berhenti tepat didepannya. Pengemudi mobil
itu membuka kaca mobilnya. “Annyeong.”Sapa Kyuhyun dari dalam sambil membuka
kacamata hitamnya. “Oh, Kyuhyun ah..! Annyeong..” Balas Yuri.
“Kau mau pulang?” Tanya Kyuhyun
“Iya.” Jawab Yuri singkat.
“Biar aku antar.” Kyuhyun menawarkan.
“Ah tidak usah, aku akan jalan saja. Lagipula
apartemenku kan sangat dekat dari sini.”
“Sudahlah, naiklah. Kumohon.”
Yuri tidaK enak dengan Kyuhyun. Akhirnya ia
ikut dengan mobil kyuhyun. Ia duduk dibelakang. Karena disebelah Kyuhyun ada
seorang laki – laki. Mungkin teman Kyuhyun.
“Kau membawa apa itu?” Tanya Kyuhyun yang tadi melihat Yuri membawa box makanan.
“Oh itu tadi hasil praktekku di kampus.”
“Waw.. apakah aku boleh mencicipi?”
“oh tentu saja. Nanti mampirlah ke apartemenku
sebentar.” Kebetulan sekali. Tuhan mengirimkan dua anak adam ini disaat yang
tepat. Disaat dia punya banyak makanan dan tentunya makanan itu tidak akan
mubazir nantinya. Biasanya laki – laki akan rakus jika sudah dihidangkan makanan.contohnya
Kyuhyun tadi malam. apalagi roti ini cukup enak. Apalagi yang bertabur roti dan
berisi coklat. Yuri membayangkan dua makhluk ini makan rotinya dengan lahap dan
tak tersisa sedikitpun. Hingga dia tertawa sendiri.
“Hey sudah sampai.” Perkataan Kyuhyun
membuyarkan bayangan yang sudah tercipta dibenak Yuri. Ah! Ternyata sudah
sampai.Mereka segera menuju ke tempat tinggal Yuri. Ternyata Min Ah sudah ada
disana dan dia terkejut oleh kehadiran seseorang yang bersama Yuri dan Kyuhyun.
“Astaga..!” Min Ah terkejut saat melihat
kehadiran lelaki yang iktu bersama Yuri dan Kyuhyun.
“Mwo?” Yuri tidak mengerti mengapa Min Ah
terkejut seperti itu.
“Kau ini kenapa Min Ah? Ada yang aneh? Ada
setan? Ada penampakan?” Tanya Yuri.
“Ani, aniyo..! masuklah.” Min Ah kaget dengan
kehadiran Siwon yang ikut dengan mereka. siwonpun yang awalnya juga terkejut
kini bisa menjaga sikapnya dengan tetap tenang dan berwibawa.
Didapur Yuri dan Min Ah membuatkan minuman
untuk dua tamu istimewa mereka pada malam ini.
“Jadi, nama lelaki itu Siwon? Aku pernah
melihatnya saat ulang tahun Teukie oppa. Tapi aku tidak mengenalnya karena dia
tidak begitu banyak berbicara. Sama dengan Kyuhyun. Tapi, kyuhyun tidak banyak
bicara bukan berarti seperti Siwon yang tenang. Dia malah cuek dengan sekitarnya
dan terus bermain game. “ keluh Yuri.
“Dia itu asisten dosen fisika. Kata sunbaenim,
Siwon terkenal galak. Awalnya sih terlihat memang begitu. Tapi setelah tadi
mengajar kelasku, tidak ada yang perlu ditakutkan. Siwon oppa, sangat baik dan
ramah.” Min Ah mulai tertarik dengan pria bertubuh tinggi dan berwibawa itu.
Diruang tamu tampaknya Kyuhyun dan Siwon sedang
berbincang – bincang santai. Sesekali pembicaraan mereka dihiasi canda dan
tawa. Asal tidak dihiasi dengan aneka garnish saja. Yuri dan Min Ah membawa
minuman dan roti ke ruang tamu.
“makanan datang...!”
Mereka berempat larut dalam keakraban pada
malam itu. Siwon dan Min Ah pun juga terlihat lebih akrab. Min Ah bercerita
mengenai rumor Siwon si asisten dosen galak. Mendengar hal itu siwon tertawa.
Bukan maksud hatinya untuk bersikap galak terhadap mahasiswa yang ia ajar. Tapi
demi menjaga agar sikap para mahasiswi yang kadang keterlaluan, akhirnya Siwon
terpaksa memasang muka galak. Tapi hal itu tidak berlaku lagi saat ini.
Semester ini Siwon mengubah image dirinya. Dia tak akan memasang muka galak
karena teguran dosennya. Banyak mahasiswa Kang Ho Dong Sonsaengnim yang
nilainya turun dan banyak yang membolos karena Siwon. Beruntunglah bagi
angkatan Choi Min Ah. Siwon sudah berubah.
***
Pagi yang cerah. Kyuhyun
bersiap masuk kuliah. hari ini sepulang kuliah dia ingin mengajak Yuri keluar.
Tapi Kyuhyun belum memberitahu Yuri sebelumnya.
“He magnae, kau bisa menemaniku untuk siaran
radio malam ini?” Eunhyuk meminta Kyuhyun menemaninya siaran radio LUKIRA Fm. Karena
Leeteuk malam ini ada urusan.
“Aigo Hyung i, mianhae.. aku juga sibuk. Kau
dengan hyung yang lain saja ya...!! Annyeong..!!” Kyuhyun berlalu sambil
melambaikan tangannya. Eunhyuk semakin kesal karena tak ada yang mau
menemaninya siaran radio.
“Aissshhh...!!! aku siaran dengan Olga saja.”
HP Yuri bergetar ketika dia sedang mengikuti
kuliah. dia melirik HP yang terletak di tasnya. Kyuhyun. Astaga Kyuhyun sms.
Yuri membuka dan membaca sms dari Kyuhyun.
Annyeong Yuri ssi..
Bisakah kita keluar nanti malam?
Gomawo... ^^
Hmmm... Yuri mengajakku keluar? Ada apa
dengannya?Kenapa tiba – tiba dia
mengajakku keluar?Ada – ada saja si Magnae itu.
Yuri kembali memasukkan HPnya ke dalam tas dan
dia kembali mengikuti perkuliahan. Dia tidak menghiraukan sms dari Kyuhyun.
Kyuhyun, pria yang baru dia kenal saat menghadiri ulang tahun Leeteuk oppa.
Yang selalu memasang muka cuek, tidak mau tau dan masa bodoh. Sekarang berubah
menjadi Kyuhyun yang ramah dan baik hati juga tidak sombong. Ah! Ada – ada
saja.
Sementara itu Kyuhyun gelisah menunggu balasan
sms dari Yuri. Dia terus melihat Handphone miliknya. “Aigo kenapa dia tidak
membalas smsku? Kenama dia?”
“Kyuhyun Ah..!” Dari kejauhan tampak Leeteuk
melambaikan tangannya kepada Kyuhyun.
“Oh Hyung ah..!” Balas Kyuhyun.
Leeteuk berjalan mendekati Kyuhyun. “Sedang apa
kau?” Tanya Leeteuk.
“Ah aniyo.. aku sedang santai saja.” Jawab
Kyuhyun santai.
“Gerae.. oh ya, apa kau sering bertemu dengan
Yuri?” Tanya Leeteuk sambil memberikan sekaleng minuman bersoda kepada Kyuhyun.
“Mworago?” Wajah Kyuhyun memerah. Ada sedikit
semburat malu diwajahnya.
“Begitulah, , Hyung ah! Malam ini aku ingin
mengajaknya keluar.”Bisik Kyuhyun.
“Mwo?? Jadi kau dan dia sudah...”
“Aniyo, kami masih berteman Hyung.” Kali ini
wajah Kyuhyun semakin memerah seperti kepiting rebus. Leeteuk sudah bisa
menebaknya. “Gwaenchana, Yuri gadis yang baik. Dia juga pintar masak. Jadi
cocok denganmu. Kau kan tak bisa masak.” Kata Leeteuk sambil meneguk
minumannya.
Ddddrrrrtttt....!
Handphone Kyuhyun bergetar. Dia segera membuka
Handphonenya.
1 Message from Yuri
Kau mau mengajakku kemana??
Akhirnya dia membalas. Batin Kyuhyun. Kyuhyun
membalas sms Yuri.
To : Yuri
Aku akan menjemputmu nanti di apartemen jam 7
malam.
“Hyung, malam ini sepertinya aku pulang malam.”
“Ada acara apa kau malam ini? Bukannya malam
ini kau harus menggantikanku siaran di LUKIRA FM?”
“aku sudah bilang sama Eunhyuk Hyungi kalau aku
tidak bisa menemaninya.” Protes Kyuhyun.
Ddddrrrrtttt..!!!
1 message from Yuri.
Ya..!! aku ada kuliah sampai jam 6. Kau jemput
aku di kampus saja..!!!”
“Yess..!!! Hyung, aku pergi dulu..!!
annyeong..!!!”
***
Sekarang sudah pukul 6.30 PM. Yuri menunggu
Kyuhyun menjemputnya. Malam ini dingin sekali. Yuri lupa membawa jaket. Dia
hanya mengenakan hem lengan pendek dan celana jeans. Kyuhyun belum datang
menjemputnya. Dia sudah menelepon Min Ah jika dia pulang malam. Yuri menggosok
– gosok kedua telapak tangannya dan mendekap kedua pipinya agar hangat. Perutnya
mulai keroncongan. Dari tadi siang dia belum makan. apalagi udara semakin
dingin saja. Dia membuka tasnya, mencari – cari barangkali ada makanan di
tasnya. Tapi nihil. Tak ada makanan sama sekali.
Thin..thin..!!
Sebuah mobil menepi didekatnya berdiri. Pemilik
mobil membuka kaca mobilnya. “Annyeong noona, menunggu lama?” Kyuhyun membuka
pintu mobil dan menghampiri Yuri yang dari tadi memasang muka cemberut.
“Kenapa lama sekali?” Yuri marah.
“Mianhae.. tadi mobilku masih dipinjam Donghae
Hyungi. Mianhae , cheongmal mianhae..”
“Aisshhh..!! kau ini..! beraninya membiarkan
wanita menunggu lama..!!”
“Aigo Yuri ssi, mianhae.. baiklah, kita
berangkat saja sekarang. Bagaimana?”
Haaaaaaajjimmmm...!!! tapi sebelum Yuri
menjawab dia terlanjur bersin. Hidungnya memerah.
“omo...!! kau flu? Paket jaketku. Aigo kita ke
mobil sekarang.” Mereka berjalan menuju ke mobil.
“Kyuhyun ah..! kau mau mengajakku kemana?”
tanya Yuri penasaran.
“Ke sebuah tempat.” jawab si Evil santai dengan
memasang senyum khasnya.
Mobil Kyuhyun melaju kearah rumah Kyuhyun.
Sepanjang perjalanan tidak banyak pembicaraan yang mereka lakukan. Kyuhyun
konsentrasi menyetir, dan Yuri menikmati perjalanan malam hari kota Seoul. dia
mengamati tempat – tempat diluar sana dari kaca mobil. Pemandangan seperti ini
tidak akan didapat di Indonesia.
“Apa yang kau lakukan?” Pertanyaan Kyuhyun
mengagetkan Yuri. Kyuhyun tampaknya memperhatikan Yuri dari tadi.
“Aniyo, aku hanya melihat – lihat
pemandangan diluar sana. Bagus sekali.” Yuri tampak mengagumi pemandangan Seoul
dimalam hari. Lampu – lampu menghiasi kota Seoul dengan indah. Tiba – tiba
Kyuhyun menepikan mobilnya ke tepi jalan. “Kenapa kita berhenti disini?” Tanya
Yuri penasaran. Kyuhyun keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk
Yuri. Yuri keluar dari mobil. “Hwaaaaaa..” Yuri begitu mengagumi kota Seoul
dimalam hari. Lampu – lampu begitu indah menghiasi jalanan dan gedung – gedung
kota pencakar langit kota seoul. membuat suasana malam hari menjadi hidup. Kyuhyun
menggandeng tangan Yuri dan mengajaknya menelusuri jalan di pinggir sungai Han.
Disana ternyata banyak orang yang juga menikmati malam hari kota Seoul. banyak
pemuda pemudi yang memadu kasih, olahraga bersepeda, atau sekedar berkumpul
dengan teman – teman. Kyuhyun mengajak Yuri duduk ditepi sungai Han sambil
menikmati pertunjukkan air mancur dan lampu yang indah.
“Yuri, kau suka?” tanya Kyuhyun yang juga
sangat menikmati malam kota seoul kali ini.
“Ne, aku suka sekali.. aku belum pernah meilhat
ini sebelumnnya.” Yuri tampak sangat meniimati dan beberapa kali mengagumi
pertunjukkan air mancur beserta lighting yang bagus itu. “Tunggu sebentar, aku
akan kembali sebentar lagi.” Kyuhyun pergi meninggalkan Yuri. Yuri sendiri
tampak bingung. Ada apa dengan Kyuhyun? Tiba – tiba meninggalkannya. Tak lama
kemudian datang seseorang yang memakai baju hitam, memakai kepala badut tapi
badannya membelakangi Yuri dengan tanda hati berwarna merah dipunggungnya dan
merentangkan tangannya keatas. Yuri penasaran. “Badut? Kayak diancol aja.
Perasaan tadi gag ada badut sama sekali?” Yuri semakin penasaran.Lalu orang itu
melepas kepala badutnya dan membalikkan badan serta tersenyum kepada Yuri. Yuri
tersenyum. Kyuhyun menghampiri Yuri. Memegang tangan Yuri dan berkata, “Yuri
ssi, Saranghaeyo.. Maukah kau menjadi kekasihku, Yuri ssi?” Yuri terkejut.
Tulang – tulangnya serasa luluh semua. Dadanya berdegup kencang. Seluruh isi otaknya
sedang kacau.
Rrrttttraaakk,, duuurrrr..!! tiba – tiba
kembang api menghiasi langit malam kota seoul. Yuri dan Kyuhyun memandang
langit yang berhias kembang api dengan berbagai macam warna.
“Yuri ah, bagaimana? Apakah kau mau menjadi
kekasihku?”
Yuri memandang wajah Kyuhyun. Begitu juga
dengan Kyuhyun. Beberapa detik mereka saling pandang. Kemudian Yuri terseyum
dan mengaggukkan kepalanya, “Ne, oppa..”“Jinca?? Saranghaeyo Yuri. Naega neomu
saranghae”. Kyuhyun langsung memeluk Yuri. “Nado, nado saranghae oppa.” Tanpa
sadar orang – orang disekitar mereka memperhatikan dan tepuk tangan orang –
orang disekitar mereka membuat pasangan baru ini malu. Terutama Yuri yang
wajahnya semakin merah seperti kepiting rebus.
“Ya Yuri ah, Kyuhyun Ah, Chukae...”
“Min Ah? Siwon oppa? “Yuri dan Kyuhyun terkejut
melihat kedatangan mereka berdua.
“Chukae, tadi itu sangat romantis sekali.” Kata
Siwon.
“Kalian berdua? Apakah kalian sudah..?”
“Ne, kami juga baru jadian.” Ucap Siwon sambil
memeluk Min Ah.
Mereka berempat menikmati malam hari kota Seoul
yang begitu indah disamping sungai han. Dan malam ini adalah malam yang tidak
akan pernah mereka lupakan. Malam hari ditepi sungai Han dan pertunjukkan air
mancur & Lighting yang menakjubkan.
June,
2011
Komentar dari Tria Sang Penakluk Mimpi:
Lanjutkan semangat menulismu, sebagai pembaca merasa membaca tulisan Kim Nana
mengikuti bahasa yng di kemas sederhana tidak membosankan. Bahasa renyah. Perlu
cerita yang tidak mudah ditebak dengan banyak2lah baca, nonton fim mungkin
sebagai referensi.
Kalau melihat ceritaq di atas tiba-tiba mereka
jadian, perlu ruang lebih untuk penggambaran suasana yang mereka rasakan.
Tetap semangat menulis!!!!
Go Kom Nana, kita menyemangati dalam karya!!!^-^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar