Selasa, 30 Oktober 2012


Author      : @cho_yuri1303
Judul       : Sarang
Cast        : Kyuhyun, Yuri, Min Ah, Siwon
Pagi ini Yuri sedang mempersiapkan cake ulang tahun pesanan temannya. Ia dibantu oleh Min Ah sahabatnya yang juga tinggal satu apartemen dengannya. Tangannya cekatan mengoleskan buttercream untuk melapisi cake itu. Membentuk buttercream dengan bentuk mawar disudut kanan atas dan seolah pipingnya menari – nari diatas cake. Yuri paling ahli untuk urusan seperti ini. Walaupun masih semester 3, Yuri sudah berani menerima pesanan kue maupun masakan. lumayan, hasilnya bisa untuk biaya hidup di Seoul. Sudah 5 bulan ini Yuri menekuni pekerjaan ini. Tentunya dibantu oleh sahabatnya Choi Min Ah. Hasil dari penjualan mereka bagi berdua. Choi Min Ah berasal dari Incheon. Sebuah kota utama dan pelabuhan utama di pesisir barat Korea Selatan. Min Ah satu angkatan dan satu universitas dengan Yuri. Bedanya, Min Ah jurusan Kimia. Sedangkan Yuri jurusan Culinary.
“Akhirnya selesai juga.”Ucap Yuri lega.
Cake berhias bunga mawar dari buttercream dan foundan itu sudah jadi. Sekarang waktunya dia mengantar cake itu kepada Taeyeon, teman sekampusnya yang memesan cake ulang tahun itu untuk kekasihnya, Leeteuk.
“Yuri ah, kau kah yang akan mengantarnya sendiri? Taeyeon tidak mengambilnya?” tanya Min Ah.
“Ne, aku sendiri yang akan mengantarnya. Sekalian aku juga ingin belanja. Malam ini aku ingin membuat ramyeon.”
“Ramyeon? Aigoo, kau suka sekali dengan Ramyeon.” Min Ah heran. Hampir satu bulan ini Yuri suka sekali membuat Ramyeon. Memang Ramyeon buatan Yuri enak, tapi kalau hampir setiap hari makan Ramyeon, bisa – bisa mabuk Ramyeon.
***
Taeyeon sedang membungkus kado untuk Leeteuk ketika Yuri datang. Taeyeon menyambutnya gembira. “Yuri ah, terima kasih. Cake ini cantik sekali. Aku sangat suka.” Taeyeon memuji Yuri. “Ah itu sudah tugasku. Memberikan yang terbaik kepada konsumen. Tapi kenapa kau lebih memilih desain cake dengan hiasan mawar? Kenapa tidak desain yang lain? Leeteuk kan laki – laki.” Tanya Yuri penasaran.
Taeyeon tersenyum. Dia paham akan pertanyaan itu. Kenapa ia memesan cake berhias mawar bukannya hiasan yang lain.
“Itu karena Teukie oppa telah memberiku 100 mawar disaat 100 hari kita menjalin kasih. Aku pikir, aku juga ingin memberi mawar untuknya. Tapi bukan bunga mawar. Dia kan laki – laki, jadi lebih baik aku beri dia mawar dalam bentuk cake ini. Astaga indah sekali.”
Yuri mengerti. Ya, 100 hari pacaran saja Teuki oppa sudah memberi Taeyeon 100 bunga mawar. Kenapa tidak membaca doa saja, seperti orang meninggal saja ada peringatan 100 hari mereka jadian. Tapi memang Taeyeon dan Teukie pasangan yang serasi. Mereka sama – sama dewasa.
Taeyeon mengajak Yuri untuk hadir di acara ulang tahun Leeteuk. Awalnya Yuri enggan, tapi karena tidak enak juga menolak ajakan teman, jadi dia putuskan untuk ikut. Sebenarnya dia juga ingin mengajak Min Ah, tapi hari ini dia kuliah sampai sore.
“Taeyeon, acaranya dimana?” tanya Yuri penasaran.
“Ini kejutan untuk Teukie. Tidak ada acara khusus. Tempatnya di apartemennya.Dia tidak tahu.” Ujar Taeyeon dengan sumringah.
Mobil Taeyeon melesat menuju Apartemen mewah. Yuri terkagum – kagum. Dia memang tinggal di apartemen, tapi tidak semewah ini. Mereka berdua menuju lantai 11 dimana Teuki tinggal. Taeyeon beberapa kali mengontak teman – teman Teukie yang memang juga tinggal disitu. Tampaknya acaranya akan lancar.
“Ini dia. Ini tempatnya.”
Taeyeon memencet bell. Kemudian seorang laki – laki tinggi berkulit putih membukakan pintu.
“Annyeong.” Ucap Taeyeon.
“Annyeon...!Masuklah. Dia sedang dikamar.”Ucap pria itu.
Taeyeon mengajak Yuri masuk. Yuri tampak canggung karena didalamnya ada 9 laki – laki yang ia belum tahu sebelumnnya kecuali Teukie yang sekarang berada dikamar.
“Taeyeon, kenapa banyak sekali yang tinggal disini?” Tanya Yuri setengah berbisik kepada Taeyeon.
“itu karena Apartemen ini adalah tempat tinggal mereka. ada 10 orang yang tinggal disini. Awalnya 13. Mereka menempati lantai 11 dan 12. Tapi yang satu kembali ke China, yang satu sibuk mengejar karier di dunia akting, dan satunya lagi sedang wamil.”
Arasso. Yuri mengerti. Jadi mereka ramai – ramai menyewa apartemen ini. banyak sekali. Tapi sepertinya mereka kompak. Tak ada hawa permusuhan diruangan ini. Semua terasa damai.
Taeyeon menuju kamar Teukie secara diam – diam diikuti Yuri dibelakangnya dan tentunya 9 pria yang belum Yuri kenal.
Tok tok tok
Taeyeon mengetuk pintu tanpa mengatakan apapun. “Ya sebentar”. Terdengar suara didalam. Itu suara Teukie oppa. Teukie oppa membuka pintu dan...
“Saengil Chukahamnida..!!!” sontak semua mengucapkan kata tersebut. Teukie tampak kaget sekaligus senang. “Saengil Chukahamnida Uri oppa”. Ucap taeyeon sambil memeluk kekasihnya itu. Teukie oppa tersenyum sehingga lesung pipinya semakin terlihat.“Gomawo Sayang, neomu neomu gomawo.”
Semua teman – teman Teukie memberi selamat satu persatu. Kemudian yang terakhir baru Yuri. Mereka merayakan ulang tahun Teukie secara sederhana. Memotong kue ulang tahun, makan dan bercanda ria hingga sore hari.
“Kyuhyun ah, kau seharusnya belajar masak dengan Yuri.” Teukie tiba – tiba melontarkan kata – kata demikian yang membuat Yuri bingung.
“Memangnya kenapa?” Tanya Yuri bingung.
Teukie mendecak. “Dia ini tidak bisa masak tapi makannya rakus sekali.”Ucap Teukie sambil menunjuk Kyuhyun yang duduk depannya. Kyuhyun agak kesal mendengar kata itu. Diapun membela diri.”Hyung, bukankah wajar jika seorang laki – laki tidak bisa masak?” Hyung? Oh jadi anak yang bernama Kyuhyun itu usianya dibawah Teukie oppa? Batin Yuri.
“Sudahlah magnae, akui sajalah kalau kau tidak bisa masak. Buktinya walaupun laki – laki Ryeowook juga bisa masak kan?” seloroh Donghae yang duduk disebelahnya. Lagi – lagi Yuri baru tahu kalau Kyuhyun adalah magnae diantara mereka. Kyuhyun semakin sebal. Kyuhyun memasang muka sebal disepanjang sisa acara itu.
****
Pesta sederhana itu berakhir. Yuri bersiap untuk pulang. Taeyeon masih tinggal dii apartemen Teukie karena mereka akan keluar sebentar lagi. 9 pria yang ada di apartemen itupun sebagian masih ada yang didalam dan yang lainnya entah kemana. Yuri juga sudah mulai tahu nama – nama mereka dari percakapan pesta tadi. Yuri berpamitan kepada Teukie dan Taeyeon. “Baiklah, aku pulang dulu.” Kata Yuri.
“Ah tunggu..!” Teukie menahan Yuri yang sudah akan melangkah keluar.
“Kyu, antarkan Yuri pulang.”Perintah Teukie kepada Kyuhyun yang pada waktu itu sudah bergulat dengan game.
“Aigo Hyung, aku sedang main game. Yang lain sajalah.”Ucap Kyuhyun tanpa mempedulikan Teukie dan terus bermain game.
“Kyu, aku bilang antarkan Yuri..!!” Kali ini ucapan Teukie agak tegas.
“Sudahlah oppa, aku bisa pulang sendiri. Lagipula aku juga akan kesuatu tempat.” Yuri merasa tidak enak.
“Sudahlah Yuri, biar Kyuhyun yang mengantarmu. Lagipula dia juga tidak sibuk. Hanya main game saja akan membuatnya seperti anak autis yang tidak peduli sekitarnya dan mempedulikan dunianya sendiri.”
Teukie berbicara panjang lebar dan akhirnya Kyuhyun menyerah. Dia meletakkan stick gamenya begitu saja dilantai yang kemudian disamber oleh Heechul yang dari tadi hanya menonton permainan game Kyuhyun.
“Arasso, baiklah. Aku akan antarkan dia.”
“Ah, syukurlah kau mau.” Teukie lega akhirnya Kyuhyun mau mengantar Yuri pulang.
***
Sepanjang perjalanan Kyuhyun dan Yuri tak bicara. Mereka sama – sama diam. Yuri ingin membuka pembicaraan tetapi sepertinya mood Kyuhyun masih sebal. Jadi dia diam saja. Ah! Yuri teringat. Dia akan belanja kesebuah supermarket sebelum sampai rumah. Bagaimana ini? Batinnya. Yuri ragu untuk mengatakan kepada Kyuhyun kalau dia ingin berhenti disebuah supermarket dan Kyuhyun tak perlu mengantarnya sampai apartemen.
“Kyuhyun ssi, aku ingin ke supermarket. Didepan ada sebuah supermarket, kau turunkan aku disana saja. Tak perlu mengantarkan aku pulang ke apartemen.” Kyuhyun hanya diam. Sepertinya dia tidak menghiraukan ucapan Yuri. Tiba – tiba Kyuhyun menambah kecepatan mobilnya dan berhenti secara mendadak disebuah supermarket. Mengagetkan Yuri. Dia segera membuka pintu mobil. “Gomawo Kyuhyun ssi, telah mengantarku. “ Yuri segera masuk ke supermarket.
Yuri mengambil keranjang belanja dan mulai berburu bahan – bahan makanan yang ia perlukan. Dia segera menuju tempat jenis – jenis mie. Dia mengambil mie yang biasa digunakan untuk membuat ramyeon. Setelah mendapatkannya, dia membeli bahan – bahan makanan lainnya untuk persediaan. Setelah dirasa cukup, ia segera membayar ke kasir dan segera pulang.
Mobil Kyuhyun melesat dan berhenti dihadapannya ketika Yuri baru saja keluar dari supermarket. Iya sangat kaget. Pintu mobil terbuka. “Naiklah, akan aku antar kau sampai apartemenmu.”Kata Kyuhyun dengan wajah sebalnya.
“Kukira kau sudah pulang dari tadi. “ Yuri masih kaget. Dikira Kyuhyun sudah pergi setelah ia turun dari mobilnya tadi.
“Cepat naiklah dan aku akan mengantarmu. jangan berdiri saja disana!”
Yuri tidak punya pilihan. Ia masuk ke mobil. Mobil mereka segera melesat menuju apartemen Yuri.  Sepanjang perjalanan lagi – lagi Kyuhyun diam dengan sifat acuhnya. Perjalanan kembali kaku. tak ada pembicaraan sama sekali.Yuri juga memilih diam saja daripada mengajak Kyuhyun berbicara yang nantinya malah tidak direspon Kyuhyun.
“Kau belanja apa?” tiba – tiba Kyuhyun bertanya tanpa memandang Yuri.
“Mwo?” Yuri terkejut.
“Kau ini, cantik – cantik tuli. Aku bertanya kau belanja apa?” Kyuhyun mengulang ucapannya.
“eh tidak, aku hanya belanja bahan makanan untuk membuat Ramyeon.” Jawab Yuri.
“Ramyeon??” Kyuhyun membeo.
Yuri mengangguk. “kenapa? Kau suka ramyeon?” tanya Yuri
Lagi – lagi Kyuhyun tidak menjawab. Dia terus memperhatikan jalan sementara Yuri tersenyum. Laki – laki disampingnya ini jaim sekali. Berlagak sok cuek. Yuri memperhatikan wajah Kyuhyun dari samping. Bibirnya. Bibir laki – laki ini walaupun sedang tidak tersenyum tapi kelihatan tersenyum. Kulitnya juga putih bersih tapi ada sedikit bekas jerawat yang tumbuh dipipinya.matanya sipit. Ya, seperti kebanyakan orang Korea. Dia juga tinggi. ah kau tampan sekali tapi sifatmu keterlaluan. Batin Yuri.
“Kenapa kau terus memperhatikanku seperti itu? Kau menyukaiku?” Tanya Kyuhyun tiba – tiba.
“Apa?” sontak Yuri kaget. Sepertinya mukanya kali ini memerah. Memang benar daritadi dia memperhatikan Kyuhyun. Menyukainya? Mungkin.
“Ah tidak, aku hanya..” belum selesai berbicara Kyuhyun langsung memotongnya. “Akui sajalah. Aku ini memang pria penuh pesona.”Ucapnya dengan percaya diri.
Yuri mendecak. “Dasar Kau!” Yuri kesal. Tapi Kyuhyun malah tersenyum.
Mobil mereka berhenti didepan sebuah apartemen. Yuri membuka pintu mobil dan keluar. “Kau tidak ingin makan ramen bersama kami?”
“Kami?” tanya Kyuhyun penasaran? “Dengan keluargamu?” Tanya kyuhyun lagi.
“Astaga tidak. Dengan temanku seapartemen.” Jawab Yuri.
“Laki – laki?” Tanya Kyuhyun.
“Perempuan. Ayolah kau sudah mengantarku belanja hingga sampai apartemen, anggap saja tawaran ini untuk membayar rasa terima kasihku padamu.” Yuri tersenyum.
“Ah tidak perlu berterima kasih seperti itu.” Kyuhyun terlihat malu.
“Ayolah.” Ajak Yuri.
Akhirnya Kyuhyun mengiyakan ajakan Yuri. Mereka berdua masuk kedalam apartemen. Yuri memencet lantai 5 dan liftpun melesat cepat menuju lantai 5. Setelah sampai dilantai 5 terdengar  bunyi dentingan lembut dan pintu Lift terbuka. mereka segera menuju pintu 133. Yuri memencet bell dan pintu segera terbuka. rupanya Min Ah sudah pulang.
Yuri mempersilahkan Kyuhyun masuk dan mempersilahkannya duduk di ruang tamu yang tidak ada sekat dengan ruang dapur itu. Kyuhyun memandang sekeliling ruangan itu. Ruang tamu dan dapur tak ada sekat. Didekat dapur ada meja makan kecil dengan empat kursi. Apartemen yang minimalis sekali. Pandangannya tertuju pada beberapa foto yang ditempel didinding yang ditempel pada sebuah foam yang dilapisi kertas berwarna biru safir. Kyuhyun beranjak dari tempat duduknya dan melihat foto – foto itu. Foto – foto Yuri sewaktu di Indonesia dan di Korea. “Ini fotomu?” Tanya Kyuhyun kepada Yuri yang sudah mulai memasak didapur. “Oh itu, iya itu foto kami. “ Sahutnya.
“Chingu, kau mengenalnya dari mana? Siapa namanya?” Min Ah penasaran dengan pria yang baru saja diajak Yuri keapartemen mereka. tak biasanya Yuri mengajak pria kecuali temannya yang Min Ah tentu sudah kenal. Tetapi kali ini Min Ah tidak kenal dan belum pernah melihatnya sebelumnya.
“Dia teman Teukie oppa.” Yuri menjelaskan panjang lebar saat perkenalannya dengan Kyuhyun tadi di acara ulang tahun Leeteuk dengan bahasa Indonesia yang tentu Min Ah mengerti karena Yuri selalu mengajarinya bahasa Indonesia dan akhirnya mereka sering berbicara bahasa Indonesia.
Kyuhyun masih menatap foto – foto tadi. Disitu ada foto sewaktu Yuri masih SMA. Memakai seragam putih abu – abu dan berpose bersama teman – temannya, foto bersama keluarganya, foto – foto bersam Min Ah dan teman – teman barunya di Korea dan foto – foto saat Yuri sibuk praktek di dapur kampusnya.
“Yuri ssi, kau sepertinya bukan orang Korea.” Kyuhyun melihat foto Yuri semasa SMAnya.
“Memang.” Sahut Yuri dari dapur.
“Lalu kau darimana?” tanya Kyuhyun lagi.
“Nantilah aku jelaskan. Sekarang saatnya makan. jja, ini dia ramyeon sudah matang.  Kemarilah jangan pandangi foto – fotoku seperti itu.”
Ramyeon sudah matang. Kimchi juga tersaji di meja itu. Tak lupa lauk pauk tambahan lainnya. Mereka bertiga duduk dan Yuri mengambilkan semangkuk ramyeon untuk Kyuhyun yang duduk didepannya. “Kyu, ini untukmu. Makanlah.”
Kyuhyun makan ramyeon dengan lahap. Sampai – sampai pipinya terlihat menggelembung. Dia terus memasukkan ramyeon tanpa menunggu ramyeon yang dimulutnya terkunyah habis. “Kyu, kunyahlah dahulu yang didalam mulutmu hingga habis baru kau memasukkan ramyeon lagi. Mulutmu terlalu penuh dengan makanan.” Kata Yuri yang dari tadi memperhatikan Kyuhyun makan.
“hmm. Mianhe.” Kyuhyun berhenti memasukkan makanan kedalam mulutnya dan mengunyah makanan yang ada didalam mulutnya. “ramyeon buatanmu sungguh enak.” Puji Kyuhyun.
Makan malam usai. Kyuhyun sudah pulang dengan kata terakhir ‘Terima kasih atas makan malamnya. Ramnyeon buatanmu sungguh enak.’
Yuri merebahkan tubuhnya diatas kasur. Otaknya seolah memutar kejadian di apartemen ulang tahun Leeteuk saat pertama melihat kyuhyun yang waktu itu membukakan pintu. Mempersilahkan mereka masuk. yuri sudah memperhatikan Kyuhyun sejak saat itu. Tapi yang berbasa - basi dengannya hanya Donghae dan Eunhyuk yang memang sangat easy going. Kalau bukan karena Leeteuk, dia bahkan tidak akan kenal dengan Kyuhyun. Bahkan bisa memasakkan ramyeon untuknya malam ini sungguh diluar dugaan. Sepertinya sekarang dihati Yuri sedang tumbuh taman bunga yang sangat luas sekali.
***
Matahari sudah bertengger diatas langit. Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Yuri dan Min Ah sudah siap untuk berangkat kuliah. Pagi ini mereka masuk pukul 8 pagi. Mereka berdua biasa jalan kaki jika berangkat kuliah karena jarak kampus dan apartemen sangat dekat. Mereka berpisah didepan gerbang universitas. Min Ah menuju ke gedung fakultas Sains yang berada digedung barat sementara Yuri berjalan lurus melewati gedung rektorat dan menuju gedung Culinary. Mata kuliah bakery telah menunggunya. Dia segera menuju ruang bakery dan tentunya mengganti pakaiannya dengan baju praktek ala baker yang ada disalah satu serial di TV yang sangat Yuri sukai.
Sementara Min Ah pagi ini mendapatkan mata kuliah Fisika yang kabarnya asisten dosennya galak sekali. Min Ah sudah mempersiapkan diri matang – matang jika memang rumor yang beredar itu benar. Yaitu Asisten Dosen mata kuliah Fisika memang galak. Min Ah yang dari tadi berada didalam kelas dikagetkan dengan teman – temannya yang awalnya ada diluar berbondong – bondong masuk ke dalam. ‘Ah pasti asisten dosen sudah datang’ kata Min Ah dalam hati. Dan benar. Seorang laki – laki tinggi, putih, mempunyai garis wajah yang tegas masuk kedalam kelas dengan membawa beberapa buku ditangan kirinya. Sementara tangan kanannya membawatas yang sepertinya berisi laptop.
“Annyeong Haseyo”. Ucap pria itu tegas.
“Annyeong haseyo.”Balas semua mahasiswa.
Untuk beberapa saat kelas hening. Semua diam. Tak ada yang berani membuat suara kecuali deruan napas dan detak jantung dari setiap mahasiswa. Sunny yang biasanya sibuk dengan kacanya juga diam, tak terkecuali dengan Min Ho yang sibuk menata rambutnya setiap hari juga ikut diam.
“Siapa ketua kelas disini?” Suara laki – laki itu mengagetkan semua mahasiswa yang secara tiba – tiba bertanya.
“Saya, songsaenim.” Jawab Onew sambil mengangkat tangan kanannya dengan ragu – ragu.
“Oh kau!” Onew sangar gugup. Biasanya dia tak pernah seperti ini walaupun dipanggil oleh dosen yang baru mengajar kelasnya.
“Astaga, rambutnya seperti sendok nasi. Mencuat keatas. Berapa jam dia membentuk agar seperti itu?” bisik Min Ah kepada Sunny yang duduk disebelahnya.
“Dia menggunakan sedikit hairspray agar rambutnya tetap terlihat rapi. Anginpun tak akan bisa merusak pertahanan rambutnya.”Balas Sunny dengan berbisik.
“Pertahanan? Kau pikir seperti pertahanan tentara didaerah perbatasan?”
“Hei kau!” Laki – laki itu menunjuk Min Ah. “apa yang kau bicarakan? Perbatasan apa?”
Min Ah ketakutan. “Ah tidak songsaenim, aku hanya berkata perbatasan korea selatan dan korea utara harus dijaga ketat.i..iya benar.”Perkataan Min Ah sontak membuat seisi ruangan tertawa termasuk laki – laki itu. ah tidak kali ini Min Ah bisa melihat laki – laki itu mempunyai lesung pipit. Tampan sekali. Benar – benar tampan.
“Sepertinya kau sangat peduli dengan negara kita?”
Wajah Min Ah merah padam. Dia malu sekali. Sunny yang duduk disebelahnyapun masih terkikik mendengar perkataan Min Ah tadi.
“Duduklah.. aishh.. mahasiswa sekarang.”Ucap laki – laki itu yang sekarang kesan galaknya terkurangi.
“Jwesonghamnida songsaenim, tadi songsaenim belum memberitahu nama songsaenim.” Onew memberanikan diri untuk bertanya.
“Oh maaf, saya lupa. Perkenalkan nama saya Choi Siwon. Saya asisten dosen mata kuliah Fisika. Karena jadwal mata kuliah Kang Ho Dong songsaenim masih berbenturan dengan kelas lain, jadi saya diutus untuk mengajar kelas ini.”

***
Yuri selesai praktek pukul 3 sore. Malam ini sepertinya ia dan Min Ah akan mabuk roti. Betapa tidak, kali ini memang Yuri praktek roti banyak. Walaupun sudah dibagi dengan teman – teman sekelasnya tetap saja rotinya masih sisa banyak. Ada roti tawar, roti dengan aneka isi dan jenis roti lainnya. Dia keluar dari gedung fakultas culinary dengan membawa satu box makanan yang berukuran cukup besar yang berisi roti dan tangan kirinya memegang buku – buku kuliah. “Aissshh..!! berat sekali.”
Clakson sebuah mobil mengagetkan Yuri ketika dirinya hendak menyeberangi jalan menuju gerbang kampus. Yuri tersentak kaget. Dia berhenti dipinggir. Sebuah mobil berhenti tepat didepannya. Pengemudi mobil itu membuka kaca mobilnya. “Annyeong.”Sapa Kyuhyun dari dalam sambil membuka kacamata hitamnya. “Oh, Kyuhyun ah..! Annyeong..” Balas Yuri.
“Kau mau pulang?” Tanya Kyuhyun
“Iya.” Jawab Yuri singkat.                                                                          
“Biar aku antar.” Kyuhyun menawarkan.
“Ah tidak usah, aku akan jalan saja. Lagipula apartemenku kan sangat dekat dari sini.”
“Sudahlah, naiklah. Kumohon.”
Yuri tidaK enak dengan Kyuhyun. Akhirnya ia ikut dengan mobil kyuhyun. Ia duduk dibelakang. Karena disebelah Kyuhyun ada seorang laki – laki. Mungkin teman Kyuhyun.
“Kau membawa apa itu?” Tanya Kyuhyun  yang tadi melihat Yuri membawa box makanan.
“Oh itu tadi hasil praktekku di kampus.”
“Waw.. apakah aku boleh mencicipi?”
“oh tentu saja. Nanti mampirlah ke apartemenku sebentar.” Kebetulan sekali. Tuhan mengirimkan dua anak adam ini disaat yang tepat. Disaat dia punya banyak makanan dan tentunya makanan itu tidak akan mubazir nantinya. Biasanya laki – laki akan rakus jika sudah dihidangkan makanan.contohnya Kyuhyun tadi malam. apalagi roti ini cukup enak. Apalagi yang bertabur roti dan berisi coklat. Yuri membayangkan dua makhluk ini makan rotinya dengan lahap dan tak tersisa sedikitpun. Hingga dia tertawa sendiri.
“Hey sudah sampai.” Perkataan Kyuhyun membuyarkan bayangan yang sudah tercipta dibenak Yuri. Ah! Ternyata sudah sampai.Mereka segera menuju ke tempat tinggal Yuri. Ternyata Min Ah sudah ada disana dan dia terkejut oleh kehadiran seseorang yang bersama Yuri dan Kyuhyun.
“Astaga..!” Min Ah terkejut saat melihat kehadiran lelaki yang iktu bersama Yuri dan Kyuhyun.
“Mwo?” Yuri tidak mengerti mengapa Min Ah terkejut seperti itu.
“Kau ini kenapa Min Ah? Ada yang aneh? Ada setan? Ada penampakan?” Tanya Yuri.
“Ani, aniyo..! masuklah.” Min Ah kaget dengan kehadiran Siwon yang ikut dengan mereka. siwonpun yang awalnya juga terkejut kini bisa menjaga sikapnya dengan tetap tenang dan berwibawa.
Didapur Yuri dan Min Ah membuatkan minuman untuk dua tamu istimewa mereka pada malam ini.
“Jadi, nama lelaki itu Siwon? Aku pernah melihatnya saat ulang tahun Teukie oppa. Tapi aku tidak mengenalnya karena dia tidak begitu banyak berbicara. Sama dengan Kyuhyun. Tapi, kyuhyun tidak banyak bicara bukan berarti seperti Siwon yang tenang. Dia malah cuek dengan sekitarnya dan terus bermain game. “ keluh Yuri.
“Dia itu asisten dosen fisika. Kata sunbaenim, Siwon terkenal galak. Awalnya sih terlihat memang begitu. Tapi setelah tadi mengajar kelasku, tidak ada yang perlu ditakutkan. Siwon oppa, sangat baik dan ramah.” Min Ah mulai tertarik dengan pria bertubuh tinggi dan berwibawa itu.
Diruang tamu tampaknya Kyuhyun dan Siwon sedang berbincang – bincang santai. Sesekali pembicaraan mereka dihiasi canda dan tawa. Asal tidak dihiasi dengan aneka garnish saja. Yuri dan Min Ah membawa minuman dan roti ke ruang tamu.
“makanan datang...!”
Mereka berempat larut dalam keakraban pada malam itu. Siwon dan Min Ah pun juga terlihat lebih akrab. Min Ah bercerita mengenai rumor Siwon si asisten dosen galak. Mendengar hal itu siwon tertawa. Bukan maksud hatinya untuk bersikap galak terhadap mahasiswa yang ia ajar. Tapi demi menjaga agar sikap para mahasiswi yang kadang keterlaluan, akhirnya Siwon terpaksa memasang muka galak. Tapi hal itu tidak berlaku lagi saat ini. Semester ini Siwon mengubah image dirinya. Dia tak akan memasang muka galak karena teguran dosennya. Banyak mahasiswa Kang Ho Dong Sonsaengnim yang nilainya turun dan banyak yang membolos karena Siwon. Beruntunglah bagi angkatan Choi Min Ah. Siwon sudah berubah.
***
Pagi yang cerah. Kyuhyun bersiap masuk kuliah. hari ini sepulang kuliah dia ingin mengajak Yuri keluar. Tapi Kyuhyun belum memberitahu Yuri sebelumnya.
“He magnae, kau bisa menemaniku untuk siaran radio malam ini?” Eunhyuk meminta Kyuhyun menemaninya siaran radio LUKIRA Fm. Karena Leeteuk malam ini ada urusan.
“Aigo Hyung i, mianhae.. aku juga sibuk. Kau dengan hyung yang lain saja ya...!! Annyeong..!!” Kyuhyun berlalu sambil melambaikan tangannya. Eunhyuk semakin kesal karena tak ada yang mau menemaninya siaran radio.
“Aissshhh...!!! aku siaran dengan Olga saja.”
HP Yuri bergetar ketika dia sedang mengikuti kuliah. dia melirik HP yang terletak di tasnya. Kyuhyun. Astaga Kyuhyun sms. Yuri membuka dan membaca sms dari Kyuhyun.

Annyeong Yuri ssi..
Bisakah kita keluar nanti malam?
Gomawo... ^^
Hmmm... Yuri mengajakku keluar? Ada apa dengannya?Kenapa  tiba – tiba dia mengajakku keluar?Ada – ada saja si Magnae itu.
Yuri kembali memasukkan HPnya ke dalam tas dan dia kembali mengikuti perkuliahan. Dia tidak menghiraukan sms dari Kyuhyun. Kyuhyun, pria yang baru dia kenal saat menghadiri ulang tahun Leeteuk oppa. Yang selalu memasang muka cuek, tidak mau tau dan masa bodoh. Sekarang berubah menjadi Kyuhyun yang ramah dan baik hati juga tidak sombong. Ah! Ada – ada saja.
Sementara itu Kyuhyun gelisah menunggu balasan sms dari Yuri. Dia terus melihat Handphone miliknya. “Aigo kenapa dia tidak membalas smsku? Kenama dia?”
“Kyuhyun Ah..!” Dari kejauhan tampak Leeteuk melambaikan tangannya kepada Kyuhyun.
“Oh Hyung ah..!” Balas Kyuhyun.
Leeteuk berjalan mendekati Kyuhyun. “Sedang apa kau?” Tanya Leeteuk.
“Ah aniyo.. aku sedang santai saja.” Jawab Kyuhyun santai.
“Gerae.. oh ya, apa kau sering bertemu dengan Yuri?” Tanya Leeteuk sambil memberikan sekaleng minuman bersoda kepada Kyuhyun.
“Mworago?” Wajah Kyuhyun memerah. Ada sedikit semburat malu diwajahnya.
“Begitulah, , Hyung ah! Malam ini aku ingin mengajaknya keluar.”Bisik Kyuhyun.
“Mwo?? Jadi kau dan dia sudah...”
“Aniyo, kami masih berteman Hyung.” Kali ini wajah Kyuhyun semakin memerah seperti kepiting rebus. Leeteuk sudah bisa menebaknya. “Gwaenchana, Yuri gadis yang baik. Dia juga pintar masak. Jadi cocok denganmu. Kau kan tak bisa masak.” Kata Leeteuk sambil meneguk minumannya.
Ddddrrrrtttt....!
Handphone Kyuhyun bergetar. Dia segera membuka Handphonenya.
1 Message from Yuri
Kau mau mengajakku kemana??
Akhirnya dia membalas. Batin Kyuhyun. Kyuhyun membalas sms Yuri.
To : Yuri
Aku akan menjemputmu nanti di apartemen jam 7 malam.
“Hyung, malam ini sepertinya aku pulang malam.”
“Ada acara apa kau malam ini? Bukannya malam ini kau harus menggantikanku siaran di LUKIRA FM?”
“aku sudah bilang sama Eunhyuk Hyungi kalau aku tidak bisa menemaninya.” Protes Kyuhyun.
Ddddrrrrtttt..!!!
1 message from Yuri.
Ya..!! aku ada kuliah sampai jam 6. Kau jemput aku di kampus saja..!!!”
“Yess..!!! Hyung, aku pergi dulu..!! annyeong..!!!”
***
Sekarang sudah pukul 6.30 PM. Yuri menunggu Kyuhyun menjemputnya. Malam ini dingin sekali. Yuri lupa membawa jaket. Dia hanya mengenakan hem lengan pendek dan celana jeans. Kyuhyun belum datang menjemputnya. Dia sudah menelepon Min Ah jika dia pulang malam. Yuri menggosok – gosok kedua telapak tangannya dan mendekap kedua pipinya agar hangat. Perutnya mulai keroncongan. Dari tadi siang dia belum makan. apalagi udara semakin dingin saja. Dia membuka tasnya, mencari – cari barangkali ada makanan di tasnya. Tapi nihil. Tak ada makanan sama sekali.
Thin..thin..!!
Sebuah mobil menepi didekatnya berdiri. Pemilik mobil membuka kaca mobilnya. “Annyeong noona, menunggu lama?” Kyuhyun membuka pintu mobil dan menghampiri Yuri yang dari tadi memasang muka cemberut.
“Kenapa lama sekali?” Yuri marah.
“Mianhae.. tadi mobilku masih dipinjam Donghae Hyungi. Mianhae , cheongmal mianhae..”
“Aisshhh..!! kau ini..! beraninya membiarkan wanita menunggu lama..!!”
“Aigo Yuri ssi, mianhae.. baiklah, kita berangkat saja sekarang. Bagaimana?”
Haaaaaaajjimmmm...!!! tapi sebelum Yuri menjawab dia terlanjur bersin. Hidungnya memerah.
“omo...!! kau flu? Paket jaketku. Aigo kita ke mobil sekarang.” Mereka berjalan menuju ke mobil.
“Kyuhyun ah..! kau mau mengajakku kemana?” tanya Yuri penasaran.
“Ke sebuah tempat.” jawab si Evil santai dengan memasang senyum khasnya.
Mobil Kyuhyun melaju kearah rumah Kyuhyun. Sepanjang perjalanan tidak banyak pembicaraan yang mereka lakukan. Kyuhyun konsentrasi menyetir, dan Yuri menikmati perjalanan malam hari kota Seoul. dia mengamati tempat – tempat diluar sana dari kaca mobil. Pemandangan seperti ini tidak akan didapat di Indonesia.
“Apa yang kau lakukan?” Pertanyaan Kyuhyun mengagetkan Yuri. Kyuhyun tampaknya memperhatikan Yuri dari tadi.
“Aniyo, aku hanya melihat – lihat pemandangan diluar sana. Bagus sekali.” Yuri tampak mengagumi pemandangan Seoul dimalam hari. Lampu – lampu menghiasi kota Seoul dengan indah. Tiba – tiba Kyuhyun menepikan mobilnya ke tepi jalan. “Kenapa kita berhenti disini?” Tanya Yuri penasaran. Kyuhyun keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Yuri. Yuri keluar dari mobil. “Hwaaaaaa..” Yuri begitu mengagumi kota Seoul dimalam hari. Lampu – lampu begitu indah menghiasi jalanan dan gedung – gedung kota pencakar langit kota seoul. membuat suasana malam hari menjadi hidup. Kyuhyun menggandeng tangan Yuri dan mengajaknya menelusuri jalan di pinggir sungai Han. Disana ternyata banyak orang yang juga menikmati malam hari kota Seoul. banyak pemuda pemudi yang memadu kasih, olahraga bersepeda, atau sekedar berkumpul dengan teman – teman. Kyuhyun mengajak Yuri duduk ditepi sungai Han sambil menikmati pertunjukkan air mancur dan lampu yang indah.
“Yuri, kau suka?” tanya Kyuhyun yang juga sangat menikmati malam kota seoul kali ini.
“Ne, aku suka sekali.. aku belum pernah meilhat ini sebelumnnya.” Yuri tampak sangat meniimati dan beberapa kali mengagumi pertunjukkan air mancur beserta lighting yang bagus itu. “Tunggu sebentar, aku akan kembali sebentar lagi.” Kyuhyun pergi meninggalkan Yuri. Yuri sendiri tampak bingung. Ada apa dengan Kyuhyun? Tiba – tiba meninggalkannya. Tak lama kemudian datang seseorang yang memakai baju hitam, memakai kepala badut tapi badannya membelakangi Yuri dengan tanda hati berwarna merah dipunggungnya dan merentangkan tangannya keatas. Yuri penasaran. “Badut? Kayak diancol aja. Perasaan tadi gag ada badut sama sekali?” Yuri semakin penasaran.Lalu orang itu melepas kepala badutnya dan membalikkan badan serta tersenyum kepada Yuri. Yuri tersenyum. Kyuhyun menghampiri Yuri. Memegang tangan Yuri dan berkata, “Yuri ssi, Saranghaeyo.. Maukah kau menjadi kekasihku, Yuri ssi?” Yuri terkejut. Tulang – tulangnya serasa luluh semua. Dadanya berdegup kencang. Seluruh isi otaknya sedang kacau.
Rrrttttraaakk,, duuurrrr..!! tiba – tiba kembang api menghiasi langit malam kota seoul. Yuri dan Kyuhyun memandang langit yang berhias kembang api dengan berbagai macam warna.
“Yuri ah, bagaimana? Apakah kau mau menjadi kekasihku?”
Yuri memandang wajah Kyuhyun. Begitu juga dengan Kyuhyun. Beberapa detik mereka saling pandang. Kemudian Yuri terseyum dan mengaggukkan kepalanya, “Ne, oppa..”“Jinca?? Saranghaeyo Yuri. Naega neomu saranghae”. Kyuhyun langsung memeluk Yuri. “Nado, nado saranghae oppa.” Tanpa sadar orang – orang disekitar mereka memperhatikan dan tepuk tangan orang – orang disekitar mereka membuat pasangan baru ini malu. Terutama Yuri yang wajahnya semakin merah seperti kepiting rebus.
“Ya Yuri ah, Kyuhyun Ah, Chukae...”
“Min Ah? Siwon oppa? “Yuri dan Kyuhyun terkejut melihat kedatangan mereka berdua.
“Chukae, tadi itu sangat romantis sekali.” Kata Siwon.
“Kalian berdua? Apakah kalian sudah..?”
“Ne, kami juga baru jadian.” Ucap Siwon sambil memeluk Min Ah.
Mereka berempat menikmati malam hari kota Seoul yang begitu indah disamping sungai han. Dan malam ini adalah malam yang tidak akan pernah mereka lupakan. Malam hari ditepi sungai Han dan pertunjukkan air mancur & Lighting yang menakjubkan.
~~~The End~~~
                                                                                                            June, 2011                                          

Komentar dari Tria Sang Penakluk Mimpi: Lanjutkan semangat menulismu, sebagai pembaca merasa membaca tulisan Kim Nana mengikuti bahasa yng di kemas sederhana tidak membosankan. Bahasa renyah. Perlu cerita yang tidak mudah ditebak dengan banyak2lah baca, nonton fim mungkin sebagai referensi.
Kalau melihat ceritaq di atas tiba-tiba mereka jadian, perlu ruang lebih untuk penggambaran suasana yang mereka rasakan.
Tetap semangat menulis!!!!
Go Kom Nana, kita menyemangati dalam karya!!!^-^
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar